Dioda
adalah merupakan jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki/kutub
yaitu kaki anoda dan kaki katoda . Dioda terbuat dari bahan semi
konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan.
Semi
konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N
berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor
yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya
barier.Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt
yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum
dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.
Dioda
bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu
jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub katoda kita
hubungkan dengan tegangan – (kita beri bias maju dengan tegangan yang
lebih besar dari 0.7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke
katoda (bersifat konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri
bias mundur) maka arus yang mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat
sebagai isulator.
Karena
sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan
bekerja sebagai isulator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan
sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya
adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dsb.
Menurut bahan semi konduktor yang digunakan dalam pembuatannya, dioda ada 2 jenis yaitu :
1. Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon.
2. Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium.
1. Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon.
2. Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium.
Jenis-jenis dioda dan penggunaannya :
- Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan kejut dsb. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
- Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan. Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb.
- Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dsb.
- Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan kejut dsb. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
- Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan. Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb.
- Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dsb.
Dalam
pemasangannya dioda harus terpasang dengan benar, tidak boleh terbalik.
Secara fisik kaki katoda ( K ) adalah kaki yang dekat dengan tanda
gelang yang terdapat pada body-nya. Untuk mengetahui sebuah dioda masih
bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO Meter. Posisikan
pada Ohm meter, kasih bias maju (tap AVO + terhubung ke katoda dan – ke
anoda) –> harus tersambung (jarum bergerak), kasih bias mundur –>
harus tidak tersambung (jarum tidak bergerak). ‘Jika dan hanya jika’
ke-dua kriteria tsb. terpenuhi semua maka dioda tsb. masih bagus, selain
itu berarti rusak (putus/bocor).
Jenis
dioda yang lainnya lagi adalah LED (Light Emitting Dioda) yaitu jenis
dioda yang dapat meng-emisikan (memancarkan) cahaya. Cahaya yang
dikeluarkan bisa cahaya tampak (merah, kuning, hijau, biru, putih dsb.)
ataupun infra merah. Untuk LED cahaya tampak biasa digunakan sebagai
lampu indikator pada peralatan-peralatan elektronik atau lampu2
display,7 segment dsb., sedangkan LED infra merah biasa digunakan pada
rangkaian remote control televisi, VCD/DVD player, mouse dsb. LED
memiliki kelebihan yaitu konsumsi arus yang rendah (sekitar 50 mA) dan
usia/life time yang panjang jika digunakan pada tegangan kerja yang
sesuai (sekitar 1.5 – 3 volt DC) sehingga cocok digunakan dalam banyak
penerapan. Jika tegangan yang diberikan melebihi 3 volt, LED akan
berumur pendek dan bahkan bisa langsung rusak.
0 komentar:
Post a Comment