EGRONOMI
.
Ergonomi adalah ilmu seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup keseluruan menjadi lebih baik.
Ergonomi adalah ilmu seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup keseluruan menjadi lebih baik.
Tujuan
1. Meningkatkan kesejahteraan
fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja,
menurunnya beban kerja fisik dan mental, mengupayakan kepuasan kerja.
2. meningkatkan kesejahteraan sosial
baik selama waktu produktif maupun setelah tidak produktif
3. menciptakan keseimbangan
rasional antara aspek teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari sistem
kerja, sehingga kualitas kerja tinggi.
Kapasitas kerja
Kemampuan,
ketrampilan dan keterbatasan manusia ditentukan beberapa faktor :
-
Umur
-
Jenis kelamin
-
Antropometri : ukuran tubuh manusia
-
Status kesehatan dan nutrisi
-
Kemampuan kerja fisik
Pertimbangan Antropometri Desain
terhadap Ergonomi
1. Penyesuaian desain mesin,
sistem, ruang kerja dan lingkungan terhadap karakter, kapasitas dan
keterbatasan manusia.
2. Desain untuk reliabilitas,
kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan dan efisiensi dalam pemakaian.
Pertimbangan Antropometri Pendekatan
Desain – Ergonomi
1. Mengetahui kebutuhan dalam
orientasi pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk dan menggunakan
pengalaman pribadi
2. Melakukan uji terhadap
pemakai produk.
Pertimbangan Antropometri Desain –
Faktor Manusia
1. Setiap manusia mempunyai
bentuk yang berbeda-beda, Seperti : Tinggi-pendek, Kurus-gemuk, Tua-muda
2. Manusia mempunyai
keterbatasan fisik, contoh Letak tombol operasional pada remote control harus
sesuai pengguna.
Pedoman Posisi duduk
1. Pekerjaan dilakukan pada
waktu yang lama ( 8 jam / hari )
2. Jika memungkinkan menyediakan
meja yang dapat di atur naik dan turun
3. Ketinggian landasan kerja
tidak memerlukan fleksi tulang belakan yang berlebihan.
4. Landasan kerja harus
memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan lengan
bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun.
Pedoman kerja posisi berdiri
Kerja
posisi berdiri lebih melelahkan dari pada posisi duduk dan energi yang keluar
akan lebih banyak 10 % - 15 % dibandingkan dg posisi duduk.
Ketinggian
landasan kerja posisi berdiri sbb:
1. Pekerjaan dengan KETELITIAN, tinggi landasan adalah 5-10 cm di
atas tinggi siku berdiri
2. Pekerjaan ringan, tinggi landasan adalah 10-15 cm di bawah tinggi siku
berdir
3. Pekerjaan dengan Penekanan, tinggi landasan adalah 15 – 40 cm
dibawah tinggi siku berdiri
Pedoman kerja posisi duduk – berdiri
Posisi
duduk – berdiri mempunyai keuntungan secara biomekanis dimana tekanan pd tulang
belakang dan pinggang 30% lebih rendah dibandingkan dg posisi duduk maupun
berdiri terus menerus.
Posisi
duduk – berdiri
1. Kerja saat duduk dan suatu
saat berdiri
2. Kerja perlu menjangkau
sesuatu > 40 cm kedepan atau 15 cm di atas landasan
3. Posisi kerja duduk – berdiri
yang paling tepat
Faktor yang mempengaruhi kelelahan
1. Lingkungan kerja : Panas,
dingin, debu
2. Kebisingan > 85 dB (A)
3. Penerangan
Beban kerja
Beban
kerja yg diterima seseorang harus sesuai atau seimbang terhadap FISIK maupun
keterbatasan manusia
Semakin
berat beban kerja, maka akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja
tanpa kelelahan dan gangguan fidiologis.
Kelelahan akibat kerja
Suatu
mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut
sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat
Kelelahan diklasifikasiakan menjadi 2
jenis :
1. Kelelahan otot, perasaan
nyeri pada otot
2. Kelelahan umum, ditandai dg
berkurangnya kemampuan untuk bekerja yang disebabkan lamanya kerja fisik,
keadaan lingkungan, mental, kesehatan.
Faktor penyeban kelelahan
1. Intensitas dan lamanya kerja
fisik dan mental
2. Lingkungan, iklim,
penerangan, kebisingan, getaran dll.
3. Problem fisik, tanggung
jawab, kekawatiran, konflik, dll
4. Kondisi kesehatan
5. Nutrisi
Cara mengatasi kelelahan
-
Penyebab kelelahan
1. Aktivitas kerja fisik
2. Aktivitas kerja mental
3. Stasiun kerja tdk ergonomis
4. Sikap paksa
5. Kerja statis
6. Kerja bersifat monotone
7. Lingkungan kerja ekstrim
8. Psikologis
9. Kebutuhan kalori kekurangan
10. Waktu kerja istirahat tidak
tepat
-
Cara Mengatasi
1. Sesuai kapasitas kerja fisik
2. Sesuai kerja mental
3. Redesain stasiun kerja
ergonomis
4. Sikap kerja alamiah
5. Kerja lebih dinamis
6. Kerja lebih bervariasi
7. Redesain lingkungan kerja
8. Reorganisasi kerja
9. Kebutuhan kalori seimbang
10. Waktu kerja – istirahat
sesuai beban kerja
-
Resiko
1. Motivasi kerja menurun
2. Performasi rendah
3. Kualitas kerja rendah
4. Banyak terjadi kesalahan
5. Cedera
6. Stress akibat kerja
7. Penyakit akibat kerja
Terjadi keclakaan akibat kerja
0 komentar:
Post a Comment